Jumaat, 14 Januari 2011

"Ibarat Sebuah Gelas..."

 


Gelas itu, andai engkau menyuci gelas itu setiap kali setelah engkau mengunakannya, apakah akan tersisa kotoran padanya? Begitulah, kebersihannya pasti akan engkau utamakan; pasti  engkau akan merasa jijik untuk mengunakan gelas itu, seandainya kebersihan nya tidak terjaga. Lantas, bagaimana pula dengan keadaan dirimu, wahai hamba ALLAH yang Maha Pemurah...?


Air yang engkau minum dari gelas itu, ALLAH تعالى bisa Mengubah nya menjadi nanah yang busuk ataupun menjadi air yang mendidih panas sebagai Balasan keingkaran engkau terhadap Perintah dan LaranganNYA. (wal `iyadzubiLlah) Namun, tidak pernah berlaku demikian, air itu malah menghilangkan dahagamu dan memberimu tenaga. Sesungguh nya, Rahmat ALLAH سبحانه وتعالى Meliputi segala sesuatu, itulah setitis Curahan Rahmat dari Tuhanmu, ALLAH; yang Maha Penyabar lagi Maha Berkasih Sayang.


Engkau lihat sahja di dunia ini, tiada siapa yang benar-benar dapat membantu dirimu, hatta uban dikepala mu; adakah sesiapa yang dapat menghalang penumbuhan nya? Lantas, bagaimana pula keadaan engkau di Akhirat kelak? Apabila engkau meniti "Shiratal Mustaqim", tersilap langkah sahja, terhumbanlah engkau ke neraka Jahannam, (wal `iyadzubiLlah) iaitu seburuk-seburuk tempat kembali.



Pada saat-saat yang amat getir dan mencemaskan itu, Nama siapakah yang akan engkau panggil untuk menyelamatkan dirimu? ALLAH? ALLAH? ALLAH? Sebuah Nama yang tidak pernah langsung terlintas difikiranmu semasa engkau hidup di dunia dahulu untuk menyebut nya? ALLAHu ALLAH, sungguh merugilah dirimu pada saat dan ketika itu, walaupun mengalir airmata darah tidak mampu menyelamatkan dirimu melainkan dengan RahmatNYA jua.



Justeru wahai diriku, jangan merasa jemu untuk bertaubat selagi mana engkau tidak merasa jemu untuk melakukan dosa. Itulah sebenar nya jihadmu yang paling besar; untuk melawan hawa nafsu yang menjurus engkau kepada kemaksiatan dan kemungkaran. Walaupun terkadang tewas dalam pertarungan itu, jangan engkau berputus asa dari RahmatNYA ALLAH سبحانه وتعالى.


FirmanNYA dalam al-Quranul Kareem (Suratul Furqan ayat 70) :
"Kecuali orang yang bertaubat dan beriman serta mengerjakan amal yang baik, maka orang-orang itu, ALLAH akan Menggantikan (pada tempat) kejahatan mereka dengan kebaikan dan adalah ALLAH Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."


Taubat itu adalah menyesali dosa dirimu dan berniat ingin untuk meninggalkan nya. Jangan difikirkan andai engkau melakukan dosa lagi, itu adalah hari esokmu. Yang paling penting adalah dosamu yang lalu dan saat ini. Jangan sekali-kali engkau menangguhkan taubatmu pada hari esok, kerna hari esok belum pasti engkau akan menemui nya. Mohonlah akan kekuatan serta Perlindungan kepadaNYA, agar engkau senantiasa Dibimbing olehNYA; tersilap hala tujuan sahja, Tangan `InayahNYA yang akan mengambil engkau kembali ke jalan yang DIA Cintai dan Redhai.



Sesungguh nya, ALLAH سبحانه وتعالى Menyukai kepada hamba-hambaNYA yang senantiasa kembali kepadaNYA dengan bertaubat setelah mereka melakukan dosa, kerna mereka mengetahui bahwa tiada siapa yang dapat Mengampuni dosa-dosa mereka melainkan ALLAH. Jadilah engkau diantara mereka itu dan bukan menjadi hamba yang merasa bangga dengan dosa-dosa mereka sendiri. (wal `iyadzubiLlah) Hadirkanlah dirimu senantiasa digerbang PengampunanNYA. Engkau tidak perlu mengetuk gerbang itu terlebih dahulu untuk membuka nya kerna ia senantiasa berbuka luas untuk hamba-hambaNYA seperti dirimu. Adakah siapa yang lebih Pemaaf dariNYA?



FirmanNYA dalam al-Quranul Kareem (Suratul Zumar ayat 53) :
"Katakanlah (wahai Muhammad صلى الله عليه وسلم) : "Wahai hamba-hambaKU yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari Rahmat ALLAH, kerana sesungguh nya ALLAH Mengampunkan segala dosa; sesungguh nya DIAlah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani"".


FirmanNYA dalam Hadiths Qudsi
(HR Musnad Imam Ahmad رحمة الله تعالى عليه) :  
"Wahai Keturunan Adam, jika kau berdoa padaKU dan berharap padaKU, maka KU Ampuni dosa-dosa kalian tanpa KU Pertanyakan lagi. Wahai Keturunan Adam, jika kau datang padaKU dengan dosa mencapai langit, lalu kau memohon PengampunanKU, maka KU Ampuni dosamu."


Senantiasalah engkau bersangka baik kepada ALLAH; Tuhanmu yang Maha Pemaaf, yang senantiasa Memaafkan dan tiada Jemu Menerima taubat hamba-hambaNYA. Lantas, engkau senantiasa menyucikan dirimu dengan bertaubat kepadaNYA, sehinggalah ALLAH تعالى Mengambil kembali HakNYA, iaitu dirimu. Ibarat gelas itu, takdir ALLAH تعالى telah Menentukan bahwa akan tergelincir gelas itu dari tanganmu lalu jatuh dan berkecai, tiadalah lagi bagi engkau manfaat akan nya. Namun demikian, ia dalam keadaan yang bersih kerna engkaulah yang telah menjaga kebersihan nya. Begitulah hendak nya terhadap dirimu, saat-saat nafas terakhir engkau sedang dalam keadaan bertaubat kepadaNYA; sedang jasadmu dalam keadaan bersih lagi suci. Betapa bahagia nya jasadmu saat dan ketika itu apatah lagi ruhmu. Nabi Muhammad ibn `AbdiLlah صلى الله عليه وسلم, Penghulumu yang indah akhlaq serta budi pekerti nya, bertaubat kepada ALLAH lebih dari 70 kali setiap hari, sedangkan Baginda  Maksum; terpelihara dari melakukan kesalahan dan dosa. Lantas, engkau lebih-lebih lagi wahai hamba ALLAH yang Maha Pemurah. Ingatlah, bahwa sesungguh nya, ALLAH تعالى Menyukai hamba-hambaNYA yang bertaubat dan menyucikan diri. 


                                                      ********************************

Wahai ALLAH, sesungguh nya aku memohon KeampunanMU dari segala dosa-dosa yang kerna dosa itu bererti aku mengkhianati amanahku sendiri atau aku menipu diriku dalam dosa-dosa itu atau aku mendahulukan kesenang-senangan dalam dosa itu atau aku kerjakan demi orang lain, atau aku sesatkan orang yang mengikuti dalam dosa, atau aku menang dalam dosa kerna kelebihanku dalam berusaha, dikernakan aku terhalang dariMU dalam dosa wahai Tuhanku, maka Engkau tidak Memberi kemenangan kepadaku untuk mengalahkan perbuatanku, sekira nya Engkau, Maha Suci Tuhanku tidak Menyukai terhadap kemaksiatanku yang telah mendahului dalam pilihanku dan di dalam pelaksanaan kemahuanku dan pilihanku, maka Engkau Sayangi aku sehingga tidak Kau terjerumuskan aku dalam pilihanku secara paksa dan tidak Menghantarkanku dalam satu keterpaksaan. Serta Engkau tidak Menganiayakan aku sedikit pun. Aku memohon KeampunanMU wahai yang Maha Penyayang. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan